Walau bertubuh bongsor, Sofyan mengaku tetap bugar dan tensi darahnya terjaga sejak aktif donor darah (sumber foto: dokumen facebook Sofyan Wicandra)
Sebagian orang mengira, donor darah adalah aksi menakutkan. Terlebih bagi mereka yang takut melihat jarum suntik. Seperti saya, yang semasa duduk di bangku Sekolah Dasar (SD) kerap kabur dari kejaran bidan Puskesmas saat jadwal imunisasi berlangsung. Peristiwa itu terjadi jelang berakhirnya rezim orde baru atau sekitar tahun 1996 silam.
Tak ayal, hingga saat ini, belum sekali pun saya ikut aksi donor darah. Ya, disamping takut, berat badan saya juga pas-pasan di ambang batas diperbolehkannya donor darah. Boleh disebut, saya kerempeng. Heheheh.

Lantas, tulisan ini bukan untuk membahas kecemasan dan ketakutan saya dengan jarum suntik. Sebaliknya, mengupas soal kisah sahabat saya yang sampai kini "keranjingan" aksi donor darah sejak 8 tahun silam.

Namanya Sofyan Wicandra. Ia sudah aktif aksi donor sejak duduk dibangku SMA sekitar tahun 2009-2010 lalu. Namun, kala itu, Sofyan belum rutin mendonorkan darah setiap satu kali dalam tiga bulan. "Paling dalam setahun itu dua kali lah. Waktu itu baru coba-coba," kata lelaki kelahiran 1990 itu.

Lalu, Pian (sapaan akrapnya) yang juga aktif di gerakan Pramuka Kota Solok, Sumatera Barat (Sumbar) itu terus mempelajari apa betul manfaat donor darah bagi kesehatan tubuh. Seiring berjalan waktu, Pian merasa ada yang aneh di tubuhnya. Badannya juga terbilang sejak duduk di bangku SMA.

"Berat badan saya mencapai 75 sampai 80 kilogram-lah saat itu," bebernya.

Dengan berat badan yang berkategori "bongsor", Pian mengaku kerap merasakan sakit kepala dan pusing saat lelah bekerja. Setiap diperiksa ke dokter, jawabannya selalu tensi tinggi dan kolestrol tinggi.

Singkat cerita, Pian pun berkonstrasi untuk rutin berdonor darah. "Saya baca manfaat donor ini salah satunya menormalkan tensi darah. Makanya, saya putuskan sejak itu untuk rutin donor," katanya.

Pian mengaku, rutin donor darah sejak tahun 2016 lalu atau tiga tahun silam. Sekali tiga bulan, ia datang ke PMI Kota Solok untuk menyumbangkan darahnya yang bergolongan A untuk misi sehat plus berbagi sesama manusia. "Dulu sekali tiga bulan, sekarang sudah sekali dua bulan," katanya.

Sejak aktif donor darah, Pian mengaku gejala tensi tak normal dan kerap tinggi yang selalu menderanya jauh lebih berkurang. Begitu juga soal kolestrol yang selalu menghantui lelaki bertubuh bongsor tersebut.

"Banyaklah pokoknya manfaat donor ini. Meski badan makin besar, tapi badan saya tetap bugar," kata Pian yang kin beratnya mencapai 95 kilogram itu.

Selain itu, donor juga membuat aliran darah kian membaik. Sebab, setiap waktu berganti dan dialiri darah baru. "Intinya dengan donor darah ini, kita sehat, nyawa orang juga terbantu. Khusus mereka-mereka yang membutuhkan pertolongan darah," tuturnya.

Donor darah, badan sehat, manusia tertolong (sumber fhoto: Sofyan Wicandra)


Meski begitu, sampai saat ini, masih banyak masyarakat yang awam dan tidak mengerti soal fungsi dan kebaikan dari aksi donor darah. Dilansir dari laman doktersehat.com, setidaknya terdapat sembilan manfaat donor darah bagi kesehatan tubuh setiap orang.

Diantaranya yang pertama, donor darah mampu menjaga kesehatan jantung. Sesuai hasil penelitian, donor darah bisa membantu mengurangi kelebihan kadar zat besi di dalam darah. Kamu harus tau, kelebihan zat besi dapat memicu oksidasi kolesterol.

Kedua, donor darah mampu meningkatkan produksi sel darah merah. Setiap kali mendonorkan darah, pendonor akan mendapat pasokan sel darah merah baru. Ketiga, donor darah dapat membantu menurunkan berat badan. Sebab, donor darah adalah cara terbaik untuk membakar kalori di tubuh kamu.

Selanjutnya, donor darah mampu membuat hidup lebih berarti karena bisa bermanfaat bagi orang lain. Lalu, donor darah juga dapat mendeteksi penyakit. Sebab, sebelum mendonor, darah terlebih dulu di cek  Apakah mengandung penyakit atau tidak.

Secara tidak langsung, kamu yang gemar berdonor darah mendapatkan pemeriksaan gratis setiap kali mendonor. Kemudian, donor darah juga menurunkan risiko penyakit kanker. Lalu, juga bisa merawat kesehatan organ hati.

Luar biasa manfaat donor darah bukan? Tunggu apalagi. Bagi yang merasa memiliki berat badan sesuai dengan yang dianjurkan, ayo buruan donor. Kalau saya, saat berat badan stabil, tentunya nanti saya ikut #AksiSehatCeria donor darah. Semog bermanfaat dan selamat mencoba untuk kesehatan dan demi kemanusiaan. (Riki Chandra)

Catatan: artikel ini diikutkan dalam #LombaBlogDokterSehat bertema #AksiSehatCeria